Jumat, 22 April 2011

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)

Pendidikan anak usia dini (PAUD) di Indonesia ini masih sangat kurang jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya yang berusaha mengembangkan potensi anak sejak masih kecil atau dalam masa-masa golden age mereka. Pada masa tersebut seorang anak harus dipersiapkan “wadah” yang mampu untuk menampung setiap materi, ilmu atau pemikiran dengan mumpuni baik secara jasmani, mental maupun pikirannya dengan semaksimal mungkin untuk menghadapi setiap persoalannya di masa yang akan datang dalam hidupnya kelak.
Mungkin masyarakat Indonesia bahkan pemerintah kurang memperhatikan anak-anak yang berusia 0-6 tahun, padahal sebenarnya mereka merupakan bibit-bibit yang sangat berkualitas jika telah diperhatikan sejak usia dini-nya. 
Setiap anak mempunyai potensi yang unik sejak ia lahir baik secara fisik (jasmani) maupun non-fisik (hati, akal, dsb), dan kuncinya adalah ketika anak tersebut berumur 0-6 tahun. Pada usia tersebut, potensi anak seharusnya sudah mulai dibangun, sehingga kemampuan atau keahlian anak akan berkembang dengan baik, dan itu merupakan aset negara yang sangat menguntungkan.
Dalam UU Nomor 20/2003 tentang Sisdiknas pada pasal 28, dijelaskan ada 4 (empat) unsur yang harus dipenuhi dalam pengembangan anak usia dini yaitu:
  1. pembinaan anak usia dini merupakan pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun.
  2. pengembangan anak usia dini dilakukan melalui rangsangan pendidikan.
  3. pendidikan anak usia dini bertujuan untuk dapar membantu pertumbuhan dan pengembangan jasmani dan rohani (holistik).
  4. pengembangan dan pendidikan anak usia dini merupakan persiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Untuk bidang SDM dalam pengembangan PAUD ini dijabarkan dalam PP Nomor 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 29 yang menjelaskan bahwa standar minimal bagi Pendidik PAUD adalah D-IV atau Sarjana dengan latar belakang pendidikan PAUD, psikologi atau pendidikan lainnya yang telah bersertifikasi profesi guru untuk PAUD. Yang kesemuanya merupakan bentuk perhatian Pemerintah betapa pentingnya PAUD bagi bangsa.
Dilema Perkembangan PAUD di Indonesia
Menjamurnya pendidikan anak usia dini melalui pendidikan nonformal mengakibatkan tidak terkontrolnya penanganan terhadap anak-anak usia dini dengan baik, padahal masa emas tersebut merupakan masa-masa yang teramat penting dan tidak dapat datang untuk yang kedua kalinya dalam pembentukan otak, fisik dan jiwa seorang anak.
Saat ini pengembangan PAUD di Indonesia telah menimbulkan dilema, upaya untuk dapat memberikan pelayanan PAUD kepada setiap anak yang ada di Indonesia, akan tetapi banyak hal yang tidak dapat dipenuhi dengan semestinya. Dan ini bisa menyebabkan perkembangan anak yang tidak optimal sesuai dengan keinginan yang dituju, malah akan lebih membahayakan bila tidak ditangani secara cepat dan tepat karena semua ini berhubungan persiapan segenap potensi yang ada guna dapat membangun seorang insan manusia dalam mengarungi kehidupannya kelak.
Tantangan Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia
Sampai saat ini masi ada beberapa masalah yang dapat menghambat perluasan kesempatan dan pemerataan akses mengikuti PAUD serta peningkatan mutu PAUD serta peningkatan mutu PAUD di Indonesia, namun semua itu kita anggap sebagai tantangan yang menarik sehingga untuk mengatasinya diperlukan kreatifitas dan inovasi yang berkelanjutan.
Tantangan yang prioritas untuk diatasi antara lain :
  1. Jumlah anak yang belum mengikuti PAUD masih cukup besar.
  2. Sarana dan prasarana belajar secara kuantitatif maupun kualitatif masi terbatas
  3. Kompetensi sebagian besar guru PAUD masih belum memadai karena sebagian besar dari mereka tidak berasal dari latar belakang pendidikan PAUD dan mereka belum memperoleh pelatihan yang berkaitan dengan konsep dan ilmu praktis tentang PAUD.
  4. Perbedaan Angka Partisipasi Kasar (APK) peserta PAUD di daerah perkotaan dan perdesaan masih sangat besar.

Berbeda dengan Luar Negeri, PAUD di Indonesia memiliki keunikan khusus, karena di luar negeri PAUD pada umumnya hanya dibedakan menjadi 2 macam yaitu : Kindergarden atau Play Group dan Day Care, sedangkan di Indonesia menjadi 4, yaitu : 
  1. Taman Kanak-Kanak (Kindergarten)
  2. Kelompok Bermain (Play Group)
  3. Taman Penitipan Anak (Day Care)
  4. PAUD sejenis (Similar with Play Group)

Berbeda dengan negara lain dimana penyelenggaraan PAUD hanya untuk menstimulasi kecerdasan anak secara komprehensif dan pengasuhan terhadap anak, karena aspek kecerdasan yang dikembangkan hanya meliputi kecerdasan intelektual,  emosional, estetika, dan social serta pengasuhan. Di Indonesia potensi kecerdasan tersebut juga diberikan juga pendidikan untuk mengembangkan potensi kecerdasan spiritual yang dilaksanakan melalui pendekatan olah pikir, rasa, dan olahraga. Disamping itu, juga diberikan pengetahuan dan pembinaan terhadap kondisi kesehatan gizi peserta didik. Sehingga penyelenggaraan PAUD di Indonesia disebut juga penyelenggaraan PAUD secara "Holistik dan Integratif"

Referensi : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar