Senin, 23 Mei 2011

Andragogi

Secara etimologi, andragogi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata andra  yang artinya orang dewasa dan agogos yang artinya memimpin atau membimbing. Untuk itu, andragogi adalah seni dan ilmu membantu orang dewasa belajar dan mempelajari  teknologi, proses dan teori pendidikan orang  dewasa  untuk mencapai  tujuan.Di dalam makna yang lebih luas, andragogi bukan sekedar membantu orang dewasa belajar namun  membantu manusia belajar. Karena itu konsep andragogi dapat diterapkan untuk anak-anak.
Pada banyak praktek, mengajar orang dewasa dilakukan sama saja dengan mengajar anak.Prinsip-prinsip dan asumsi yang berlaku bagi pendidikan anak dianggap dapat diberlakukan bagi kegiatan pendidikan orang dewasa. Hampir semua yang diketahui mengenai belajar ditarik dari penelitian belajar yang terkait dengan anak. Begitu juga mengenai mengajar, ditarik dari pengalaman mengajar anak-anak misalnya dalam kondisi wajib hadir dan semua teori mengenai transaksi guru dan siswa didasarkan pada suatu definisi pendidikan sebagai proses pemindahan kebudayaan. Namun, orang dewasa sebagai pribadi yang sudah matang mempunyai kebutuhan dalam hal menetapkan daerah belajar di sekitar problem hidupnya.
Kalau ditarik dari pengertian pedagogi, maka andragogi secara harfiah dapat diartikan sebagai seni dan pengetahuan mengajar orang dewasa. Namun, karena orang dewasa sebagai individu yang dapat mengarahkan diri sendiri, maka dalam andragogi yang lebih penting adalah kegiatan belajar dari siswa bukan kegiatan mengajar guru. Oleh karena itu, dalam memberikan definisi andragogi lebih cenderung diartikan sebagai seni dan pengetahuan membelajarkan orang
Pembelajaran orang dewasa akan berhasil dengan baik jika melibatkan baik fisik maupun emosionalnya. Karena itu, pelaksanaan pembelajara yang bersifat andragog sebaiknya mengikuti langkah-langkah:
a.       Menciptakan iklim belajar yang cocok untuk orang dewasa,
b.      Menciptakan struktur organisasi untuk perencanaan partisipatif,
c.       Mendiagnosa kebutuhan belajar,
d.      Merumuskan tujuan belajar,
e.       Mengembangkan rancacngan kegiatan belajar,
f.        Melaksanakan kegiatan belajar,
g.       Mendiagnosa kembali kebutuhan belajar (evaluasi) dan mereka diperlukan sebagai teman belajar bukan seperti kedudukan antara siswa dan guru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar